Jenis glaukoma, Penyebab glaukoma, Gejala glaukoma, Diaknosa glaukoma dan Penanganan Glaukoma - alfa singasari

Jenis glaukoma, Penyebab glaukoma, Gejala glaukoma, Diaknosa glaukoma dan Penanganan Glaukoma

loading...
loading...
Jenis glaukoma, Penyebab glaukoma, Gejala glaukoma, Diaknosa glaukoma dan Penanganan Glaukoma -  Penyakit Glaukoma merupakan penyakit kerusakan terhadap penglihatan mata yang pada umumnya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. ketidak seimbangan dalam pembuangan cairan dalam bola mata dengan produksi nya membuat tekanan pada bola mata ini meningkat. Hal ini akan menyebabkan jaringan - jaringan yang berada pada syaraf halus yang terdapat pada retina dan dibagian belakang bola mata menjadi rusak. Bahkan informasi dari  Badan Kesehatan Dunia atau WHO, penyakit glaukoma menjadi penyebab kebutaan mata  ke-2 terbesar di seluruh dunia, yang pertama yaitu katarak. Sedangkan dinegara kita sendiri Indonesia, Dari data yang dikeluarkan  oleh Kementrian Kesehatan (kemenkes), pre-va-len-si penderita glaukoma di Indonesia pada tahun 2007 silam mencapai 4,6 tiap 1000 penduduk atau warga negara Indonesia. Diperkirakan dari lima puluh persen  penduduk yang menderita glaukoma tidak mengetahui kalau sebenarnya  mereka menderita penyakit glaukoma ini. penyakit Glaukoma menimbulkan kerusakan pada mata yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu mendeteksi dini dengan diagnosa glaukoma dan penanganan glaukoma menjadi langkah yang paling tepat dijalankan.

Jenis Glaukoma

Jenis, Penyebab, Gejala, Diaknosa dan Penanganan Glaukoma
via pixabay.com
Jenis Glaukoma sendiri memiliki beberapa jenis dan tingkatan, namun yang paling umum adalah glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Untuk penyakit Glaukoma sudut tertutup lebih banyak kasus yang ditemukan di negara-negara benua asia. Sempitnya sudut  diantara kornea dan iris menyebabkan tekanan yang terjadi pada mata meningkat karena drainase yang buruk saluran pembuangan tertutup. Lebih jelasnya berikut ini merupakan jenis - jenis glaukoma secara lebih detil.
  • Primary Open-Angle Glaucoma ( GlaukomaSudut Terbuka Primer)
Primary Open-Angle Glaucoma ( Glaukoma Sudut terbuka Primer) Merupakan  jenis glaukoma yang yang paling sering dijumpai. Karena penyakit glaukoma yang ini merupakan penyakit turunan, jadi bagi keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini maka akan lebih beresiko untuk terkena glaukoma sudut terbuka. Penyakit Glaukoma sudut terbuka pada umumnya  terjadi setelah usia dewasa yang berkembang secara  perlahan-lahan sampai berbulan-bulan atau bahkan bisa juga  bertahun-tahun. Untuk menegah kerusakan yang lebih lanjut, bagi penderita penyakit jenis glaukoma sudut terbuka membutuhkan perawatan atau pengobatan selama seumur hidup. Untuk itu sebelum terjadi kerusakan syaraf pada optik, hal yang harus dilakukan adalah diaknosa glaukoma dan penanganan glaukoma awal, sebab penyakit glaukoma ini sering sekali tidak ada gejala yang dirsakan sampai syaraf optik telah rusak berat, intul penjelasan singkat penyakit glaukoma sudut terbuka.
  • Acute Angle-Closure Glaucoma ( GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut )
Acute Angle-Closure Glaucoma ( Glakoma Sudut Tertutup Akut ) lebih sering diketahui sebab gejala atau keluhannya yang mengganggu. Gejala glaukoma sudut tertutup akut adalah merasakan sakit mata yang hebat, pandangan menjadi kabur serta warna-warna di sekeliling cahaya akan terlihat oleh mata. Untuk gejala yang lain dari glaukoma sudut tertutup akut , sang penderita bisa mual dan muntah-muntah. Bila merasakan gejala dengan kriteria yang telah disebutkan, maka anda harus segera menghubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut mengenai glaukoma sudut tertutup ini.

  • Secondary GLAUCOMA ( GLAUKOMA Sekunder )
Penyakit Glaukoma Sekunder juga diakibatkan oleh keadaan lain seperti katarak, dia-be-tes, trauma, arthritis ataupun operasi mata yang pernah dilakukan sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang terdapat kandungan steroid didalamnya  juga dapat menambah tekanan pada mata. Dengan demikian jika sedang mengkonsumsi obat tersebut maka tekanan pada mata harus diperhatikan dan diukur secara teratur.

  • Congenital GLAUCOMA ( GLAUKOMA Kongenital )
Glaukoma Kongenital dijumpai ketika saat kelahiran atau pasca kelahiran, seringkali disebabkan oleh sistem aliran pembuangan cairan yang berada di dalam mata tidak melakukan fungsinya dengan baik. hal ini menyebabkan tekanan bola mata bertambah terus yang menyebabkan pembesaran pada mata bayi. Jika sudah terjadi demikian maka bagian depan mata bayi akan berair serta berkabut dan juga peka terhadap cahaya. Informasi ini hanyalah pedoman umum saja mengenai penyakit glaukoma kongenital, lebih detailnya bisa ditanyakan ke dokter yang ahli.

Penyebab Glaukoma 

Jenis, Penyebab, Gejala, Diaknosa dan Penanganan Glaukoma
via pixabay.com
Penyebab Glaukoma atau penyakit glaukoma yaitu ketika meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular), bisa karena terhalangnya pembuangan cairan atau karena produksi cairan mata yang terlalu berlebih. Tekanan yang berlebih pada mata bisa merusak jaringan saraf retina atau serabut saraf yang menjadi lapisan bagian belakang mata serta saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Cairan pada mata atau  bisa disebut dengan aqueous humour merupakan zat penting yang dibutuhkan dan terletak pada mata. Untuk setiap harinya zat ini dihasilkan serta didistribusikan secara konstan dari mata sampai ke aliran darah melalui saluran drainase(trabecular meshwork). Aqueous-humour juga menghasilkan tekanan untuk menjaga bentuk mata, aqueous-humour akan mengalir dengan lancar serta tekanan yang dihasilkan berada pada batas yang aman dan berlaku sebaliknya jika mata tidak sehat.
Selain penyebab glaukoma diatas hal - hal berikut ini juga bisa menjadi penyebab orang memiliki penyakit glaukoma :
  • Sudah berusia di atas 60 tahun.
  • Sudah pernah melakukan operasi mata.
  • Memiliki riwayat hipertensi okular.
  • Memiliki penyakit mata jenis lain seperti rabun dekat atau jauh.
  • Riwayat keturunan yang pernah mengalami glaukoma.
  • Mengkonsumsi obat korti-kos-teroid,misalnya: obat tetes mata dengan intensitas penggunaan yang sering dan berlangsung lama.
  • Memiliki riwayat penyakit anemia sel sabit-diabetes-hipertensi atau penyakit jantung.
  • Wanita yang mengalami defisiensi estrogen di usia dini.

Gejala Glaukoma dan diaknosa Glaukoma

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang gejala glaukoma dan diaknosa glaukoma dari penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan mata ini.

Gejala Glaukoma

Sebenarnya untuk gejala glaukoma atau penyakit glaukoma bisa saja terjadi secara cepat atau disebut akut dan juga  bisa  secara bertahap atau perlahan-lahan yang dinamakan kronis. Untuk gejala yang cepat/akut sering dijumpai pada glaukoma sudut tertutup, dengan gejala yang menyertai seperti mata merah, nyeri, kepala sakit, muntah dan mual serta pandangan menjadi kabur dan buram. Gejala glaukoma sudut tertutup bisa berlangsung selama 1 atau 2 jam, walaupun tidak secara terus menerus namun tiap gejala glaukoma dapat dirasakan maka mata akan semakin rusak.
Namun lain hanya dengan gejala glaukoma sudut terbuka, karena gejala glaukoma sudut terbuka yang terjadi akan dirasakan secara bertahap dan perlahan - lahan, hal ini membuat si penderita sering tidak menyadari kalau dirinya mempunyai penyakit glaukoma. Yang menjadi ciri utama dari penyakit glaukoma sudut terbuka ini yaitu semakin menurunnya penglihatan tepi yang berada pada kedua mata secara perlahan-lahan, sebelum akhirnya menjadi sangat sempit atau tunnel vision.
Untuk gejala dua jenis glaukoma yang lain, pada gejala glaukoma sekunder akan diikuti oleh gejala dari kondisi yang menyebabkannua, misalnya  gejala glaukoma yang ditimbulkan oleh uveitis. Gejala glaukoma yang terjadi yaitu fungsi penglihatan menjadi buram bisa juga seperti melihat bayangan lingkaran cahaya di sekitar lampu ketika menatapnya, selain itu  sang penderita juga merasakan rasa nyeri pada mata serta kepala, hal ini juga merupakan gejala glaukoma dari uveitis.
Lalu pada gejala glaukoma kongenital atau bisa dibilang bawaan, gejala glaukoma yang akan terlihat pada anak-anak seperti berikut ini:
  • Mata terlihat berair serta berkabut.
  • Mata akan sensitif ketika melihat cahaya.
  • Bola mata tampak seperti membesar, sebagai akibat tekanan yang ditimbulkan.
  • Mata akan nampak  juling.
Bila anak anda memiliki gejala - gejala yang sama seperti diatas maka, segeralah membanya kedokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Diagnosa Glaukoma

Cara melakukan diakosa glaukoma  yaitu dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan teratur serta  deteksi dini merupakan langkah yang paling tepat untuk  mencegah kerusakan penglihatan akibat penyakit glaukoma. Riwayat dari penyakit yang  Anda miliki akan diteliti oleh dokter spesialis mata, guna mencari faktor yang  bisa menjadi penyebab resiko penyakit glaukoma.  Sedangkan untuk mengukur tekanan pada mata digunakan sebuah alat yang disebut Tonometer.
  • Pemeriksaan LAPANG PANDANG
Jenis, Penyebab, Gejala, Diaknosa dan Penanganan Glaukoma
via fightingblindness.ie
Dalam pemeriksaan lapang pendang atau disebut dengan Perimetry ini memiliki tujuan guna melihat seberapa luas kerusakan syaraf mata yang telah terjadi. Selama dalam masa pemeriksaan ini, anda akan ditest  untuk melihat objek yang berbentuk suatu titik di tengah layar dan memencet tombol ketika sudah melihat  titik-titik cahaya ini muncul di sekitar layar. Itulah penjelasan singkat diaknosa glaukoma dengan pemeriksaan lapang pandang.
  • Foto Syaraf Optik
Diaknosa Glaukoma yang kedua adalah dengan Foto syaraf optik, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu dokter mata dalam melihat hal-hal detil yang ada pada  syaraf optik serta mendokumentasikan perubahan atau perkembangan yang terjadi pada syaraf optik mata. 

Perlu diketahui dan diingat bahwa Informasi ini merupakan  pedoman umum saja. Untuk keterangan lebih lanjut dan jelas mengenai diaknosa glaukoma, bisa mengunjungi dokter spesialis mata yang telah anda percaya.

Penanganan Glaukoma

Penanganan glaukoma yang dapat dilakukan untuk penderita penyakit glaukoma yaitu dengan obat tetes mata, obat bentuk tablet, tindakan laser atau operasi dengan tujuan untuk menurunkan atau untuk menstabilkan kembali tekanan pada bola mata serta untuk mencegah kerusakan penglihatan yang lebih parah. Semakin dini diaknosa glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan akibat penyakit glaukoma.
  • Obat Tetes Mata
Jenis, Penyebab, Gejala, Diaknosa dan Penanganan Glaukoma
via pixabay.com
Penanganan paling umum untuk kasus penyakit glaukoma adalah dengan menggunakan Obat tetes mata.  Obat tetes mata glaukoma yang digunakan untuk penderita harus sesuai dengan petunjuk dokter. setelah melihat kondisi mata anda maka Dokter akan merekomendasikan obat tetes mata  yang paling sesuai untuk Anda,  serta ada kalanya dokter  akan mengganti jenis ataupun dosis dari obat tetes yang dipakai agar sesuai dengan  kondisi mata Anda.
  • Laser Trabeculoplasty (LTP)
Untuk penanganan glaukoma sudut terbuka biasanya menggunakan prosedur Laser Trabeculoplasty (LTP), walaupun setelah itu biasanya akan dilanjutkan dengan pemberian obat tetes mata. Penanganan glaukoma dengan cara ini juga disinyalir sangat cocok digunakan.
  • Operasi Filtrasi Mata (Trabeculectomy)
Langkah terakhir yang diambil ketika kedua cara penanganan glaukoma diatas tidak dapat mengendalikan tekanan pada mata, maka akan dilakukan sebuah operasi untuk membuat jalur baru, agar cairan mata keluar dengan mudah yang disebut dengan Operasi Filtrasi Mata (Trabeculectomy).

Demikianlah artikel mengenai jenis glaukoma, yang menjadi penyebabnya glaukoma, gejala glaukoma seperti apa dan bagaimana langkah diaknosa glaukoma dan penanganan glaukoma. Semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi anda yang sedang memerlukan informasi ini dan bisa menentukan langkah dengan tepat dalam menangani penyakit galukoma.


  1. Buah Yang Mengandung Vitamin C
  2. Obat Diabetes Alami dan Herbal
  3. cara melakukan senam ibu hamil yang tepat
Loading...


EmoticonEmoticon